Pagi Bersama Mpie

Pagi ini matahari tersenyum menyapa dengan cahayanya, walau entah untuk berapa lama dia akan bertahan menebar terang dan kehangatan.
Sebagai seorang emak, cahaya matahari selalu dinanti untuk mengeringkan cucian. Bergegas mengeluarkan cucian yang sudah kelar digiling sejak subuh tadi.

Seperti biasa, saat menjemur pakaian di atas, si kecil pasti selalu menemani. Sementara si emak menyusun helai demi helai pakaian di kawat jemuran, si kecil berlari ke sana ke mari mengejar serangga untuk ditangkapi. Saat serangga pergi rumput liar yang tumbuh dalam pot tanaman mulai dicemili. Sesekali dia berguling-guling menikmati hangatnya mentari pagi, tingkah lucunya selalu berhasil melukis senyuman di bibir ini.

Selesai mengurus jemuran, kulihat si kecil masih betah bercengkerama dengan hangatnya mentari. Bukan cuma si kecil, sebenarnya tubuh ini pun masih betah menikmati kehangatan pagi ini.

Nampak tanaman liar yang mulai tumbuh subur dalam pot-pot tanaman di musim hujan ini, sudah saatnya kusiangi. Sambil berjongkok membelakangi arah cahaya matahari, tanaman liar kusiangi, aihhh punggung ini rasanya nyaman sekali. Sesekali si kecil menghampiri bermanja-manja di kaki.

Selesai menyiangi, rasa gerah mulai menghampiri. Siraman air di sekujur tubuh pastilah sangat menyejukkan.  Ah, cukup sudah bermain matahari, sekarang saatnya untuk mandi. Kuhampiri si kecil berkaki empat kesayangan, kuelus, dan kuraih dalam pelukan.

“Sudah ya sayang…. mainnya nanti lagi, sekarang mama mau mandi, terus ke pasar cari ikan buat mpie”

“Meong….”

img1477648171681_1

Leave a comment